Ulul Albab– Suasana Hari Raya Idul Fitri menjadi momen silaturahmi dan saling memaafkan antar seluruh umat Islam. Yayasan Pendidikan Islam Ulul Albab sukses gelar Acara Halal Bihalal dan Pembinaan Wali Murid bertajuk “Mensucikan Hati, Menjalin Silaturahmi Untuk Meraih Prestasi”. Acara berlangsung di Gedung Lantai 2 SDS Islam Ulul Albab pada Sabtu (6/5). Diikuti oleh 200 Wali Murid seluruh unit pendidikan, mulai dari Kelompok Bermain (KB), Raudhatul Athfal (RA) dan SDS Islam Ulul Albab.
Turut hadir dalam acara, Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag. (Ketua MUI Jember) sebagai pembicara, Ustadz Nuruddi, M.Pd.I (Ketua YPI Ulul Albab), Bunda Siti Maisaroh, S.HI., M.Pd.I (Ketua Unit Pendidikan Ulul Albab) serta seluruh pendidik dan tenaga kependidikan YPI Ulul Albab.
Acara dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan oleh pembacaan Tilawatil Qur’an oleh Ustadz Zainal Arifin.
Acara selanjutnya adalah sambutan yang disampaikan oleh Bunda Siti Maisaroh yang mengapresiasi kehadiran wali murid yang hadir. Hal ini untuk mendukung dan menyukseskan program sekolah, terutama jalinan silaturahmi antara sekolah dan orang tua.
“Kami ucapkan terimakasih kepada mama dan ayah yang hadir untuk bersilaturahmi di tempat dimana ananda menimba ilmu dan bertemu dengan para guru yang berjasa mendidik ananda di sekolah. Dalam suasana bulan Syawal ini, marilah kita awali dengan niat yang baik dan saling memaafkan, ”ungkap Bunda May salam sambutannya.
Sebagai manusia yang hidup di dunia, baik kaya maupun miskin, hidup di kota maupun di desa, pasti memiliki tujuan hidup. Hal ini disampaikan Kiai Haris dalam tausiyahnya mengenai kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Setiap manusia memiliki tujuan hidup, yang sering kali kita baca dalam doa sehari-hari, yaitu sukses dunia dan akhirat. Untuk kemudian bisa mencapai kesuksesan dunia dan akhirat, maka kuncinya dua yaitu harus memaksimalkan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, ” jelas Kiai Haris yang juga Ketua MUI Jember.
Pada kesempatan itu pula, Kiai Haris menjelaskan bahwa makna halal bihalal diartikan sebagai pembebasan dosa kepada sesama manusia. Imam Sofyan Ats Tsauri mengatakan “Kamu meninggal dunia dengan membawa 70 dosa. Itu dianggap lebih ringan daripada membawa 1 dosa kepada sesama manusia”.
“Makna hadist غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ adalah hanya untuk kemudian dosa-dosa kita diampuni oleh Allah atau hablum minallah. Namun dengan adanya bulan syawal ini adalah waktu kita meminta maaf dan memberi maaf. Inilah yang patut direnungkan. Jadikanlah orang yang mengenal kita bersaksi bahwa kita adalah orang yang baik. Sebab salah satu indikator surga nerakanya seseorang adalah dari kesaksian orang terhadap diri kita, ” tuturnya yang juga Pengasuh PP Al Bidayah Tegal Besar Jember.
(Humas)