Ikhtiar Bathiniyah Guru, Kiai Haris: Bawalah Anak Muridmu dalam Doa dan Tirakatmu

You are currently viewing Ikhtiar Bathiniyah Guru, Kiai Haris: Bawalah Anak Muridmu dalam Doa dan Tirakatmu

Ulul Albab– Guru bukan hanya mengisi kognisi siswa, melainkan juga mengasah afeksi dan psikomotorik siswa, tidak hanya mengajar namun juga memberikan teladan. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jember, Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag turut hadir menjadi pembicara dalam Halal Bihalal dan Pembinaan Wali Murid pada Sabtu (6/5) di Aula Lantai 2 SDS Islam Ulul Albab.

Pada kesempatan itu, Kiai Haris memberikan nasihat kepada guru untuk keberlangsungan lembaga dalam menjadi sarana anak menuntut ilmu dan belajar agama. Lembaga pendidikan tidak boleh hanya berpaku pada kurikulum yang ditetapkan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, namun yang tidak kalah penting adalah menganalisis kebutuhan siswa, seperti harus bisa membaca Al-Qur’an, memahami hukum keseharian dalam ibadah dan beraktivitas.

“Ketika sudah berikrar menjadi seorang guru, maka jadilah guru yang baik. Lalu kategori guru yang baik adalah selalu meng-update dan meng-upgrade ilmu. Selalu membaca hal baru dan bertanya mendiskusikan hal yang belum dipahami untuk mencari dalil kebenarannya. Sehingga sangat mungkin bahwa guru yang pintar akan melahirkan siswa yang pintar pula,” jelas Kiai Haris.

Terdapat hadist yang menyebutkan Barangsiapa yang meninggalkan anaknya dalam kondisi bodoh, maka setiap dosa yang dilakukan anak kita akan ditanggung juga oleh orang tuanya. Sehingga begitu besar tanggung jawab pendidikan yang harus diberikan orang tua kepada anaknya. Salah satunya adalah menyekolahkan dan menitipkan anaknya kepada guru dan lembaga pendidikan Islam

Salah satu upaya guru dalam mendidik anak muridnya tidak hanya berdasar dari ucapan dan tindakan saja, namun mendidik dengan hati. Sesuai dengan slogan Ulul Albab yakni mendidik lahir batin, adalah upaya mendidik anak pada aspek lahiriyah dengan ikhtiar melalui kegiatan belajar mengajar serta bathiniah mendoakan siswa siswa melalui kegiatan istighotsah dan hataman Al-Qur’an

“Ikhtiar guru tidak hanya mengajar saja, namun bawalah anak murid ke dalam tirakat kita, sholat, doa dan puasa kita. Inilah yang menjadi pembeda Lembaga Pendidika Ulul Albab ini bisa bersaing diantara lembaga keagamaan yang lain. Lembaga pendidikan dan guru memiliki tanggung jawab yang besar karena telah mengambil alih orang tua dalam mengajarkan agama dan akhlak kepada anak.”tuturnya yang juga Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Tidak hanya itu, lembaga pendidikan juga menginstruksikan setiap guru sebelum mengajar harus mendoakan pihak yang berkontribusi dalam pembangunan lembaga.

“Jangan lupa selalu mengawali pembelajaran di kelas dengan membacakan doa dan Fatihah kepada pihak yang membantu dalam pembangunan lembaga. Bacakan selalu Fatihah dan dan shalawat kita kepada anak murid kita,” pungkas Kiai Haris dalam tausiyahnya.

Acara berjalan dengan khidmat dan lancar dan ditutup dengan acara halal bihalal dan makan bersama.

(Humas)

Tinggalkan Balasan